Tampilkan postingan dengan label bisnis. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label bisnis. Tampilkan semua postingan

11 April 2012

Strategi Menjalankan Bisnis Dengan Resiko Kegagalan Kecil


Pelajaran pertama yang harus anda perhatikan apabila anda memulai menjalankan bisnis atau berinvestasi adalah : selalu mempunyai gagasan beresiko rendah sebagai tempat anda jatuh. Apapun jenis bisnis anda, camkan pelajaran bisnis di atas.
Anda tahu maksud dari gagasan beresiko rendah? Jadi begini, misalkan anda ingin usaha abon ikan bandeng. Anggaplah anda ahli dalam dunia per-abon-an.
Anda sudah tahu segmen pasar-nya, tahu bagaimana cara mendatangkan konsumen untuk “berduyun-duyun” membeli produk anda dan menurut anda, produk ini belum ada di pasaran. Sesuatu yang “new” lah.
Kemudian anda siapkan rencana bisnis anda sematang mungkin. Mulai dari memilih lokasi usaha, menyeleksi karyawan, hingga membeli peralatan produksi seperti mesin penyuwir daging dan peniris minyak.
Nah, seandainya nih, produk anda anda gagal. Anda masih bisa mengembalikan investasi yang telah anda tanam. Caranya? Dengan anda merubah produk anda yang tadinya abon ikan bandeng, berubah menjadi usaha abon ayam yang pasarnya sudah jelas

Bosan Jadi Karyawan? Jalankan 8 Tips Cara Jadi Pengusaha Berikut Ini!


Bagi anda yang masih bekerja tapi sudah bosan jadi pegawai, anda bisa menjalankan 8 tips cara jadi pengusaha di bawah ini. Tips ini saya dapat dari “Start-Up Business Wizzard”-nya teman saya, om Laksita.
Beliau menjelaskan bahwa bagaimanapun juga, anda harus realistis. Dan sebagai pebisnis pemula, otot-otot kewairausahaan anda perlu dilatih lebih dulu. Sebosan apapun anda jadi karyawan, jangan bertindak gegabah.
Anda harus berlatih menjalankan sebuah bisnis dengan skala yang lebih kecil yag resikonya juga kecil. Setelah anda cukup terlatih, baru anda bisa menambahkan sedikit beban agar otot kewirausahaan anda tidak kagetsss…
Inilah langkah-langkah yang disarankan beliau agar anda bisa berlatih menjadi seorang pengusaha. Anda juga bisa gunakan cara ini untuk memilih jenis usaha yang cocok buat anda.
  1. Coba anda cari informasi tentang produk apa saja yang dibutuhkan oleh pasar dalam jumlah besar. Dan produk ini tentunya produk yang bisa anda penuhi dan anda memang berminat mengelolanya. Ini disebut “peluang bisnis yang anda minati”.
  2. Informasi produk yang anda dapatkan pada point pertama, anda buat daftar sejumlah 10 “peluang bisnis yang anda minati” dan kemudian anda urutkan dari atas ke bawah mulai dari peluang usaha yang mempunyai pangsa pasar paling banyak sampai yang paling sedikit.
  3. Buatlah tolak ukur untuk masing-masing peluang tersebut. Tolak ukur tersebut yakni : daya beli pasar, siapa yang memasok produk tersebut, berapa harga pasar, serta berapa margin keuntungan yang bisa diperoleh dari setiap produk dibandingkan dengan harga pasar.
  4. Jangan lupa menghitung margin keuntungan yang bisa anda dapatkan dari masing-masing peluang. Pertanyaan penting : apakah margin tersebut bisa anda gunakan untuk menutup pengeluaran bulanan anda pada saat menjalankan bisnis tersebut?”.
  5. Dari hasil perhitungan setiap peluang pada daftar tersebut, tentulah bisa anda amati bukan? Peluang dengan potensi keuntungan paling besar itulah peluang yang bisa anda pilih untuk anda kelola terlebih dulu. Detailnya anda bisa baca di artikel memilih target pasar.
  6. Gali informasi di sekeliling anda tentang pebisnis yang telah sukses menjalankan peluang-peluang tersebut.
  7. Cobalah belajar dan lakukan konsultasi dengan mereka bagaimana strategi unggulan yang membuat mereka menjadi sukses dalam menjalankan peluang bisnis tersebut. Jika mereka tidak mau untuk berbagi resep rahasia mereka, jangan langsung ngedrop atau patah semangat…Amati, tiru dan modifikasi saja dari jauh semua keunggulan mereka. Anggap saja anda sedang melakukan riset, sebuah studi kasus terhadap satu bisnis yang telah berhasil sukses.
  8. Setelah ke tujuh point tersebut anda lakukan, saatnya mempraktekkan apa yang sudah anda pelajari dari latihan ini dengan skala kecil lebih dahulu.
Dan khusus saran dari saya, anda tidak harus langsung mempraktekkan 8 cara jadi pengusaha di atas dengan langsung keluar dari pekerjaan anda. Jadi walaupun anda sudah bosan jadi karyawan, pertahankan pekerjaan anda sambil mempraktekkan 8 cara jadi pengusaha di atas.
Anda harus tahu bahwa sembilan dari sepuluh bisnis hancur di 5 tahun pertama. Penyebabnya bermacam-macam. Detailnya ada di artikel saya tentang kegagalan bisnis.
Termasuk juga jika anda awam terhadap pemasaran. Anda bisa baca artikel masalah-masalah pemasaran buat menambah wawasan. Jadi sekali lagi saya ingatkan, sebosan apapun anda jadi karyawan, berpikirlah rasional.
Jika memang anda mampu langsung keluar dari pekerjaan anda dan mulai membangun bisnis anda, lakukan. Tapi jika anda belum siap, banyak-banyaklah berlatih. Dan jika anda merasa sudah siap, hajar saja bleh…
(sumber gambar : wix.com)

5 Penyebab Mengapa Sebagian Besar Pengusaha Tidak Sukses di Bidang Pemasaran


5 Penyebab Mengapa Sebagian Besar Pengusaha Tidak Sukses di Bidang Pemasaran


Pemasaran adalah bagian utama dari bisnis. Sebuah bisnis tidak akan dapat berjalan dan tetap “hidup” jika pemasarannya tidak berjalan dengan semestinya.
Pemasaran adalah ujung tombak perusahaan anda. Dan inti dari pemasaran adalah memahami konsumen.
Semua kegagalan besar dalam sejarah pemasaran disebabkan karena kurangnya pengetahuan mengenai apa yang sebenarnya dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen.
Bayangkan jika anda tidak mengetahui kebutuhan dan keinginan anak anda. Bagaimana anda dapat memuaskan mereka? Bagaimana jika anda membelikan anak anda sepeda baru dan ternyata yang mereka butuhkan adalah sebuah tas sekolah?
Itulah poin inti mengapa sebagian besar entrepreneur gagal dalam bidang pemasaran. Mereka “lupa” untuk berbicara kepada konsumen saat mereka mulai membuat dan mengembangkan taktik serta strategi pemasaran mereka.
Mengapa mereka -sebagian besar entrepreneur ini- “lupa” untuk berbicara kepada konsumen mereka?
1. Tekanan untuk mendapatkan hasil jangkan pendek.
Beberapa pengusaha “terpaksa” harus meraih keuntungan dalam periode waktu yang sangat singkat. Entah karena emosi sesaat, menjadikan uang sebagai tujuan utama, dikejar-kejar investor atau membangun bisnis karena harus menghidupi keluarga setelah di-PHK dari pekerjaannya. Hal ini kerap memicu timbulnya kesalahan besar dalam pemasaran yang akhirnya berujung pada hilangnya keuntungan jangka panjang.
2. Keyakinan bahwa mereka sudah tahu apa yang diinginkan konsumen.
Inilah penyakit yang sangat sulit dihilangkan sebagian besar entrepreneur. Konsumen tidak selalu mudah dipahami. Mereka sering kali melihat kelebihan dan kekurangan dari sebuah produk atau jasa yang tidak disadari oleh pengusaha itu sendiri.
3. Malas untuk menghubungi konsumen.
Saat konsumen mengungkapkan kepuasan tentang produk atau jasa anda, tidak perlu diragukan bahwa anda akan dengan senang hati menerimanya. Masalahnya adalah jika mereka mengeluh tentang produk dan jasa yang mereka dapat. Kebanyakan dari kita enggan bahkan cenderung menghindar untuk menanggapinya.
Tak jarang kita justru berbalik menyerang si konsumen tersebut apabila mereka sedang mengkritik produk atau jasa kita. Padahal, keluhan konsumen inilah yang bisa membuat anda membenahi produk atau jasa anda agar semakin disenangi oleh konsumen. Keluhan mereka sebenarnya adalah emas bagi anda.
4. Kepercayaan yang berlebihan terhadap produk atau jasa.
Sebagian besar pengusaha sangat yakin dengan produk atau jasa mereka. Mereka menganggap produk atau jasa mereka benar-benar luar biasa sehingga para konsumen akan memburunya. Kenyataannya, seringkali para konsumen tidak sependapat dengan anda.
Bahkan ketika produk atau jasa anda benar-benar sukses terjual, anda harus tetap dekat dengan para konsumen. Kompetitor anda dengan cepat akan meniru produk atau jasa anda dan berupaya untuk meningkatkan kualitasnya.
Anda harus dekat dengan konsumen anda dan sesegera mungkin mengetahui kebutuhan mereka. Terutama jika kebutuhan itu berubah-ubah, agar anda dapat mempertahankan posisi produk atau jasa anda tetap di depan.

5. Keyakinan bahwa melakukan segmentasi pasar adalah sesuatu yang tidak penting atau tidak perlu dilakukan.

Meskipun memang semua orang dapat menjadi konsumen potensial anda, penting bagi anda untuk fokus pada konsumen yang dapat anda penuhi keinginannya. Dan anda harus dapat memberikan lebih dari yang bisa diberikan oleh kompetitor anda. Hal ini akan memudahkan anda untuk mengatasi masalah pemasaran produk
Selain itu, anda akan dapat memenangkan kompetisi yang kian hari kian sengit.

Salam Cerca trova-man Jadda wa jada